"Menjeda", Keira di Antara Radja dan Giras


Membaca sebuah novel romantis yang ringan merupakan awalan untuk petualangan membaca buku yang sudah agak lama kutinggalkan. Aku merindukan aktivitas ini. Rasanya menyenangkan kembali membuka halaman buku fisik satu-persatu sambil mendengarkan musik favoritku. Buku pertamaku ini adalah "Menjeda": Mencari Muara Cinta" karya Adya Pramudita.


Ceritanya berpusat pada gadis bernama Keira. Ia kini telah berusia 30 tahunan dan sedang dihadapkan masa sulit gadis seusianya. Ia diminta memilih, menerima cinta pemuda yang telah mendampinginya pada masa-masa sulit bernama Radja atau mencoba menemukan cinta pertamanya, pemuda yang dianggap berandalan bernama Giras.

Seperti judulnya, menjeda, yang bisa dimaknakan menunggu, rehat sejenak atau malah melakukan sesuatu di luar rutinitas maka Keira memutuskan ke luar dari zona nyamannya. Ia memilih berpisah sejenak dari Radja sambil mencoba peruntungannya bertemu dengan teman masa kecilnya. Tapi bagaimana jika harapannya terkabul? Siapa pria yang akan dipilihnya.

Ceritanya sederhana. Banyak pembaca yang sebenarnya dari awal sudah bisa menebak hasil akhirnya. Tapi proses bisa jadi sesuatu yang menarik. Sayangnya sebagian prosesnya juga bisa ditebak meski dipanjang-panjangkan. Tak apa-apa jadinya membacanya bisa lebih cepat.

Ini novel pertama Adya Pramudita sehingga aku paham susahnya membuat dinamika cerita yang tetap membuat penasaran pembaca. Untunglah Keira di sini digambarkan sebagai gadis biasa, bukan gadis luar biasa ala Mary Sue, sehingga ketika ia berbuat sesuatu yang kekanakkanakan itu masih bisa dimaafkan. Di sini sosok sempurnanya adalah Radja yang melihat deskripsinya saja pembaca tak bisa menolak untuk jatuh hati kepadanya.

Ceritanya ringan sehingga tak sampai dua jam aku bisa melumat novel setebal 265 halaman ini. Tapi aku merasa senang membaca novel ini membuatku tergelitik untuk kembali membaca buku fisik koleksiku yang banyak belum kubaca.

Komentar

Postingan Populer