 |
Ruang Baca dengan deretan rak buku adalah bayanganku akan hunian yang nyaman (gambar: dokpri sudah pernah dipublikasikan di dewipuspasari.net) |
Buku itu bukan sekedar hiburan
yang murah. Buku memiliki beragam manfaat bagi pemiliknya dan siapapun yang
membacanya. Sejak kecil ayahku membiasakanku untuk membaca buku. Ya, aku
kemudian tumbuh menjadi kutu buku.
Ibuku
kemudian membelikanku rak buku yang setiap waktu jumlahnya terus bertambah.
Saat aku memiliki rumah sendiri aku memutuskan untuk memiliki ruang baca agar
rumahku semakin nyaman dan penghuninya berwawasan.
Rasanya aku susah berpisah dari buku. Ketika ku merantau masa
kuliah dan tinggal di sebuah kamar kos yang mungil, aku sisihkan ruang di
lemari bajuku untuk menyimpan buku-buku bacaan. Awalnya hanya 1-2 buku. Lambat
laun jumlahnya bertambah. Lemari pun tak muat dan aku membeli rak buku mini. Demikian
pula ketika ku mendapat pekerjaan di ibukota, aku juga membeli rak buku dan
menempatkannya di dekat ranjang. Saat aku menikah dan kemudian memiliki rumah, sebagian
besar buku dari jaman ku kecil hingga dewasa kukumpulkan dan jumlahnya telah
melebihi seribu buku.
 |
Buku-buku fiksi favoritku membuatku berimajinasi (gambar dokpri sudah pernah ditayangkan di dewipuspasari.net) |
 |
Buku sangat berguna dalam membuat artikel ringan ataupun jurnal ilmiah (dokpri) |
Aku kegirangan melihat koleksi bukuku yang melimpah ruah
seperti anak kecil. Buku-buku tersebut tentunya perlu tempat dan aku juga perlu
ruangan khusus agar dapat membaca dengan nyaman. Maka ruangan di bagian tengah
yang terpisah dari ruang depan dan dapur kugunakan sebagai ruang baca, sebuah
perpustakaan mini. Ada enam rak buku mini dan satu rak buah besar
di dalam ruangan tersebut.
Buku-bukunya
kuatur sedemikian rupa agar memudahkan untuk mencarinya. Buku-buku tebal dan
ber-hard cover kutempatkan di rak buku besar nan tinggi. Di rak paling atas
adalah buku favoritku, Dinotopia, yaitu sebuah buku yang mengisahkan pertemanan
antara bangsa manusia dan kalangan dinosaurus. Buku ini luar biasa karena
imajinatif dan memiliki ilustrasi yang begitu cantik juga detail.
Saat ini rumahku sedang diperbaiki karena ikut terserang
rayap. Rayap menjadi musuh besar buku, oleh karenanya jaringan kayu akan diubah
menggunakan baja ringan agar aman dari rayap. Buku-buku itu terpaksa kuungsikan
ke dapur. Nantinya ruang baca itu dindingnya akan kucat krem dan kutambahkan
cat jingga sebagai aksennya. Kenapa jingga? Karena warna jingga konon
menimbulkan semangat untuk membaca dan membuat bersemangat. Lampunya juga akan
kupilih yang terang sehingga mata jadi nyaman. Lantainya akan kutebarkan
permadani sehingga ruang baca ini akan semakin nyaman.
 |
Ruang baca idamanku seperti di perpusda Malang (dokpri sudah pernah dipublikasikan di Detik Travel) |
Oh ya aneka cat bisa dibeli di Ace Hardware. Waktu mengecat
rumah bagian depan aku juga membeli catnya di Ace Hardware, Margocity Depok.
Kami berdua juga membeli tangga lipat di sana yang memudahkan untuk memasang
lampu dan mengambil buku di rak teratas. Belanjaan kami itu kemudian dikirim ke
rumah, sehingga kami tidak kesusahan membawanya. Kami juga membeli gunting yang
khusus kugunakan untuk menyampuli buku agar bukuku tetap awet dan bersih.
Hemmm jelang lebaran sepertinya rumahku baru selesai
direnovasi. Aku sudah tidak sabar untuk menata buku serta menebarkan permadani
di ruang baca yang beraksen jingga.
Komentar
Posting Komentar