"Cinta dan Mata" Nur Sutan Iskandar
Dikisahkan ada seorang istri yang setelah mengalami keguguran, ia menderita sakit mata. Suaminya adalah calon dokter bernama Abinash. Ia sendiri bernama Kumo.
Kumo adalah istri yang setia dan tabah. Ia jarang mengeluh tentang sakitnya. Ia menahan-nahan rasa sakit tersebut dan dengan tabah menerima eksperimen suaminya yang merasa pengobatannya benar.
Dada, adik laki-lakinya merasa sedih dan marah melihat kondisi kakak perempuannya. Ia diam-diam mengajak dokter memeriksa Kumo. Si dokter terkejut karena mata Kumo semakin parah. Namun agar suaminya tak mengamuk ke adiknya, Kumo tak menggunakan sama sekali obat dari dokter tersebut dan menggunakan ramuan suaminya.
Hingga suatu ketika matanya makin sakit dan ia rupanya harus dibedah. Sayangnya terlambat, matanya pun buta. Si suami baru menyadari kesalahannya dan menyesal sejadi-jadinya. Ia bersumpah tak menikah lagi dan mengurus dengan baik istrinya.
Namun, janji sekadar janji. Setelah lulus dan menjadi dokter, ia dimabukkan dengan kemewahan. Ia kemudian juga tergoda dengan seorang perempuan muda.
Kumo tetap sabar. Ia hanya bisa berdoa agar suaminya tak terkena kutukan karena melanggar sumpahnya sendiri.
Sebuah cerita yang memilukan. Ada rasa kesal terhadap tokoh perempuan yang sabar dan setia tapi seperti tak bisa bersuara. Ia tak protes ketika suaminya melakukan eksperimen ke matanya dan tak mencoba ke dokter lainnya dengan alasan menjaga perasaan suaminya.
Ia selalu mencoba menjaga rasa suaminya dan merendahkan dirinya. Sungguh karakter perempuan yang bagiku naif. Tapi bisa jadi kultur di India seperti itu.
Ya, di sini ada konflik dengan keluarga suami. Urusan rumah tangga jika keluarga ikut campur bisa jadi makin runyam, itulah salah satu pesan yang memang banyak terjadi di dunia nyata.
Ya, sebuah kisah yang sedih bagi wanita. Tapi untungnya masih ada sosok cahaya yang kemudian dimiliki perempuan tersebut.
Komentar
Posting Komentar