Ketika Manusia Musnah dan Tersisa Hanya Robot dan Hibrid
Ketika bumi mengalami dystopia, manusia pun musnah. Manusia yang tersisa memilih memindahkan dirinya dalam robot agar tetap bisa hidup. Selain para human-robot juga banyak terdapat robot yang semuanya mencoba bertahan hidup. Hingga kemudian muncul seorang anak perempuan dari kapsul waktu bertahun-tahun lalu. Siapakah dia?
Komik bertajuk Only Human ini buatan anak negeri. Ceritanya menggambarkan kehidupan bumi masa depan, apabila menghadapi kehancuran dan manusia pun musnah. Komik jni digarap oleh Muchlis Nur dan diterbitkan oleh Bentang Komik.
Tokoh utamanya adalah seorang profesor. Ia sebelumnya adalah pria yang cerdas. Agar kesadarannya tetap eksis ia pun memindahkan tubuhnya ke dalam robot. Fisiknya sekarang adalah robot namun tak sempurna karena dikikis oleh waktu dan suku cadang yang tak ada.
Profesor tersebut mengamati kehidupan sekelilingnya yang berubah. Di luar tempat tinggalnya yang seperti rongsokan, tumbuh tanaman aneh dan muncul makhluk-makhluk hidup baru. Ia sendiri hidup ditemani robot wanita yang tangkas dan pemarah. Keduanya banyak membantu robot yang sakit.
Selama ini hidup mereka tentram hingga mereka menemukan kapsul yang berisi anak perempuan. Ia manusia. Satu-satunya manusia. Keberadaannya jelas akan mengundang penasaran dan menjadi magnet pihak-pihak tertentu. Tapi apa yang sebenarnya terjadi. Mengapa anak perempuan itu satu-satunya yang ada di mesin kapsul. Siapakah dia?
Cerita komik ini mungkin tidak terlalu spesial. Ada beberapa cerita yang mirip-mirip dan konsep yang sama. Tapi ini baru komik pertama mungkin alur ceritanya akan banyak memberikan kejutan.
Dari segi cerita dan gambar menurutku komik ini cukup bagus. Komik rekaan Muchlis Nur ini dianugerahi hadiah perunggu pada ajang International Manga Award ke-8. Wah keren juga ya.
Aku membacanya di iJakarta. Tak sabar untuk menunggu kelanjutannya.
Detail Buku:
Judul Buku: Only Human
Pengarang: Muchlis Nur
Penerbit : Bentang Komik
Genre : Komik, dystopia
Skor : 7.5/10
Komentar
Posting Komentar