Cinta Tak Pernah Tua
Cinta bagi sebagian orang selalu hadir. Ia tak pernah pergi. Ketika waktu terus berlalu, orang muncul dan berlalu, namun cinta akan hinggap selalu. Ini dialami oleh Samin dengan pengalaman cinta dan istri-istrinya yang lalu dan baru. Setiap cintanya punya cerita yang dikenang selalu.
Kumpulan cerpen ini berlatar Sumatera sekitar tahun 1980-1990an. Ceritanya tidak selalu indah, bahkan mungkin membuat pembaca kesal akan tokoh utamanya.
Ada 12 kisah dalam buku ini, dengan latar cerita dari Aceh, Danau Ranau, hingga Sungai Musi untuk menunjukkan Sumatera. Tokoh utama adalah Samin, mantan pejuang melawan kompeni, yang mendapatkan dana pensiun veteran. Meski ia memiliki banyak pesona, sayangnya kehidupan cintanya kerap tak karuan, apalagi setelah berpisah dengan istri pertamanya.
Beberapa bagian cerita agak membingungkan. Namun harus diakui, diksinya indah. Benny juga dengan cerdik membuat kumpulan cerpen ini seperti rangkaian cerita yang berkaitan, berkat nama-nama tokohnya yang sama. Meski beberapa di antaranya lini waktunya membingungkan jika di-cross check dengan cerita sebelumnya.
Cinta Tak Pernah Tua |
Cerita ini seperti awal mula dan akhir sebuah tokoh dengan segala konfliknya. Cerita yang menarik ada dua terakhir, yakni tentang "Senja yang Paling Ibu", dan "Cahaya dari Barat".
Detail Buku:
Judul: Cinta Tak Pernah Tua
Genre: Fiksi, kumpulan cerpen
Penulis: Benny Arnas
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 132 halaman
Tahun Terbit: 2024
Komentar
Posting Komentar