Komik Sri Asih yang Beda dengan Versi Lawasnya, Lebih Modern


Sri Asih disebut-sebut komik superhero terlawas di Indonesia. Ia diciptakan oleh RA Kosasih pada tahun 1953. Lalu muncul versi film layar lebarnya pada tahun 1954 dengan dibintangi oleh Mimi Mariani. Nah sebelum superhero perempuan ini kembali diboyong ke layar lebar, juga dirilis serial komiknya versi modern di Webtoon.


Dalam komik "Sri Asih: Celestial Goddess" yang terdiri dari delapan bab ini ada gadis remaya bernama Alana. Ia tinggi dan banyak dikagumi rekan-rekannya karena ia tegas dan pemberani. Ia juga punya kemampuan unik bisa melihat makhluk halus.

Hingga suatu ketika Alana dan kawan-kawannya melakukan studi tour. Di sebuah gua kawan-kawaannya dimasuki ruh jahat. Lewat sebuah bros, ia pun terpacu untuk berubah menjadi sosok yang cantik, mengenakan baju seperti penari Jawa dengan selendang. Ia mampu bergerak ringan dan senjatanya di antaranya berupa selendang.

Ia kemudian disebut titisan Sri Asih. Ia pun belajar meningkatkan dan mengendalikan kekuatannya.

Cerita terasa lebih sederhana. Sangat sederhana dan ringan. Seorang anak remaja tangkas yang memiliki bakat superhuman. Kekuatannya kemudian dipicu oleh bros yang diberikan seorang nenek dan keinginannya untuk menolong.


Komiknya jadi seperti manga sih. Agak kurang sentuhan komik gaya Indonesianya. Jadi berasa kurang khas. Aku lebih suka versi RA Kosasih meski komik modern ini juga tidak buruk. Sosok Sri Asih menurutku lebih pas dengan gaya yang njawani dan priyayi. Ia sosok perempuan yang anggun namun juga kuat dengan kekuatannya yang disebut setara dengan 250 orang. Ia juga punya kemampuan unik dengan bisa terbang, juga mampu menggandakan dan memperbanyak diri.


Mungkin cerita ala Kosasih agak kurang pas untuk versi milenial. Desain bajunya bisa disesuaikan. Gaya menggambarnya sebaiknya lebih kuat ciri khas komik Indonesianya.

Gambar dari Bumi Langit/Webtoon dan RA Kosasih/Wikipedia

Komentar

Postingan Populer