Healing Time

Ini antologi pertama yang kuikuti di penghujung tahun 2021. Sebelumnya sudah lama aku tak mengikuti antologi, terakhir mungkin buku-buku KOMiK tentang film dan dari yayasan milik Pak Thamrin Dahlan. 

Sejak mengikuti proyek nubar alias nulis bareng ini aku jadi ketagihan menulis antologi. Oleh karenanya sementara aku menepikan dulu beberapa proyek menulis soloku. 

Antologi ini dikoordinasi oleh Penerbit Salam Pena. Ada 30-an tulisan. Tiap penulis mengirim satu karyanya yang berisi pengalaman pribadi berkaitan dengan tema 'Healing Time'.  Buku ini sendiri terdiri dari 254 hal. 

Seperti judulnya, buku ini membahas kisah-kisah pribadi healing time tiap penulis. Sebagian besar mirip caranya, yaitu jalan-jalan, mendengarkan musik, membaca buku, dan menulis, juga mendekatkan diri kepada Tuhan. Namun ada juga yang cukup dengan menyeruput kopi susu atau nonton drakor 

Umumnya persoalan terkait dengan pendidikan dan pekerjaan, perundungan yang pernah dialami, hubungan anak dan orang tua yang kurang baik, juga adanya musibah. Aku ikut trenyuh ketika membaca cerita tentang sedihnya ditinggal pergi oleh suaminya. Aku seolah-olah berada di posisinya betapa berat untuk terus melangkah maju. 

Oleh karena ditulis oleh orang-orang yang berbeda maka gaya tulisannya juga berbeda-beda. Oh iya saran untuk Salam Pena mungkin ke depan kualitas kertas dan layout-nya ditingkatkan sehingga buku ini makin nyaman dibaca dan juga awet diwariskan ke anak cucu kita. 

Healing atau penyembuhan itu mungkin bagi kita. Bukan hanya untuk fisik, namun juga bagi jiwa kita. 

Kalau kalian #healingtime dengan cara apa?

Komentar

Postingan Populer