Babad Batu
Puisi-puisi Sapardi Djoko Damono dikenal memiliki ragam variasi, dari puisi konvesional hingga puisi naratif. Ia juga tergolong sastrawan yang produktif dengan menerbitkan banyak buku kumpulan sajak. Salah satunya adalah Babad Batu.
Pada sampul belakang, Sapardi membocorkan sedikit sajaknya yang berjudul Babad Batu. Berikut cuplikannya:
"kau mendobrak
ke sisa ruang
menggelandang bayang-bayang
menggelandang jarak
yang ternyata hanya bayang-bayang
menggelandang bayang-bayang
yang tak kenal jarak
menggelandang jarak dan bayang-bayang
mengikatnya di ruang
yang tak menyisakan helaan napas kita
sejak itu kita tahu tidak akan pernah bisa berpisah... "
Ada puluhan puisi yang terbagi menjadi tiga kitab. Kitab pertama banyak membahas tentang batu dan hal-hal yang berkaitan dengan praktik spiritual. Kitab kedua membahas ritual agama dan juga hal-hal yang biasa ditemui di keseharian. Sedangkan kitab ketiga ibarat cerita dan dongeng yang panjang yang disampaikan dalam puisi naratif.
Judul kitab ketiga sungguh panjang seperti puisinya. Yaitu, Berbicara tentang Perkara yang Meskipun Mungkin Tidak Ada Kait-mengaitnya dengan Kami dan Tidak Berguna tetapi Kalau Tidak Dijalani Tidak Akan Pernah Diketahui Berguna atau Tidaknya.
Isi kumpulan sajak ini agak terasa berbeda dengan kumpulan sajak eyang Sapardi biasanya. Mungkin karena lekat dengan nuansa spiritual dan suasananya yang agak suram.
Bagi penggemar sajak, khususnya sajak eyang Sapardi, maka buku kumpulan sajak ini sayang untuk dilewatkan. Kalian akan merasakan sisi berbeda dari Sapardi.
Detail Buku:
Judul: Babad Batu
Penulis: Sapardi Djoko Damono
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (@bukugpu)
Tebal Buku: 86 halaman
Komentar
Posting Komentar