Baju Bulan: Seuntai Puisi Pilihan, Sebuah Ulasan


Buku berjudul Baju Bulan: Seuntai Puisi Pilihan ini merupakan buku kumpulan puisi Joko Pinurbo yang ditulis rentang tahun 1991-2012. Ada 60 puisi di dalamnya. Bagi yang sudah pernah membaca buku-buku Jokpin sebelumnya, pasti langsung ngeh dengan sebagian puisi tersebut.

Sebagian puisi sudah pernah kubaca. Ada satu puisi yang kembali membuatku getir dan sedih ketika membacanya kembali.  Penjual Bakso, judul puisi tersebut.

Penjual Bakso,
Hujan-hujan begini, penjual bakso dan anaknya lewat depan pintu rumahku. Ting ting ting.
Seperti suara mangkok dan piring peninggalan ibuku.

Berulang kali ting ting ting, tak ada yang ke luar membeli bakso. Tak ada peronda duduk-duduk di gardu. Semua sedang sibuk menghangatkan waktu.

Aku tak ingin makan bakso, tapi tak apalah iseng-iseng beli bakso. Aku bergegas mengejar tukang bakso ke gardu ronda. Bakso! Terlambat. Penjual bakso dan anaknya sedang gigih makan bakso.

Air mata penjual bakso menetes ke mangkok bakso. Anak penjual bakso tersengal-sengal, terlalu banyak menelan bakso. Kata penjual bakso kepada anaknya, "Ayo Plato habiskan bakso kita. Kasihan ibumu."

Mereka yang makan bakso, aku yang muntah bakso.

Puisi ini dibaca berulang kali tetap membuatku sedih, membayangkan mereka yang dagangannya tidak laku dan tak bisa membawa apa-apa untuk keluarganya. Modal hari berikutnya juga menipis.

Jika menilik puisi-puisi Jokpin dalam rentang waktu tersebut maka terlihat gaya berpuisi dan topik yang disukai Jokpin kala itu. Puisi-puisi karya awalnya lebih banyak menggunakan bahasa metafora. Namun semakin ke sini bahasanya lebih lugas.

Puisi-puisinya di awal juga umumnya panjang-panjang dengan tema yang kompleks. Seiring bertambah usia, Jokpin sepertinya lebih menyukai tema-tema sederhana dan yang bertema spiritual, dengan puisi-puisi yang lebih padat dan ringkas.

Puisi bukan hanya rangkaian kata yang indah. Ada pesan dan kritik di dalamnya. Ketika membaca beberapa puisi Jokpin tentang ibu, aku jadi rindu masa kecilku, ketika kehidupan masih sederhana dan aku masih sering menyantap masakan ibu.

Detail Buku:
Judul Buku: Baju Bulan: Seuntai Puisi Pilihan
Penulis: Joko Pinurbo
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal Buku: 82 halaman
Genre: Kumpulan puisi

Komentar

Postingan Populer