Cerita tentang Museum Pribadi

 

Membaca buku berjudul Museum Pribadi yang disusun oleh Tim Pusat Data Tempo ini aku merasa salut dan kagum terhadap mereka yang mendedikasikan koleksinya demi inspirasi dan edukasi. 


Lewat buku ini aku mengetahui berbagai museum pribadi yang belum pernah kudatangi. Rupanya ada banyak museum yang dikelola secara perorangan. Isi koleksi museumnya adalah koleksi mereka pribadi yang kemudian mereka buka agar masyarakat bisa mengaksesnya. 

Museum-museum yang disebut dalam buku ini di antaranya Museum Martha Tilaar, Museum Danar Hadi, Museum Kolong Anak Tangga, Museum Antonio Blanco, Museum Sentul, Esa Sampoerna Art Museum, dan Akili Museum of Art. Koleksi museum tersebut beragam dan sesuai dengan temanya. Museum Marta Tilaar, misalnya, khusus menampilkan ramuan kecantikan dari masa ke masa. Museum Danar Hadi menampilkan koleksi batik, dan sebagainya. 

Meski dikelola perorangan, mereka mencoba mengelolanya dengan profesional. Karena biaya pemeliharaannya yang mahal, maka sebagian di antaranya mengenakan biaya masuk untuk pengunjung. 

Nah yang menarik tak sedikit yang mencoba memberikan pengalaman lebih ke pengunjung. Museum memiliki berbagai bagian, di mana salah satunya adalah spot yang teduh dan asri sehingga pengunjung merasa nyaman seperti di Museum Antonio Blanco. 

Omong-omong di antara museum tersebut, mana yang pernah kalian kunjungi? 

Komentar

Postingan Populer