Memikirkan Rak Buku yang Bebas Rayap
Rayap membuat sebagian rak bukuku rusak. Bukan hanya rak buku yang digerogoti serangga nakal ini, melainkan juga koleksi bukuku. Aku ingin menangis bila mengingatnya karena banyak buku yang langka jadi korbannya. Karena itu aku kemudian memikirkan rak buku, desain dan bahannya.
Rak buku dari kayu yang dirakit dijual di supermarket dan toko furnitur sudah kucoret. Rawan rayap. Aku kemudian terpikir menggunakan lemari aluminium. Tapi ternyata rayap tanah juga nakal. Lemari aluminium di rumah entah diapakan sehingga bagian alas dan punggungnya agak karatan.
Rumahku memang rawan rayap. Alhasil aku memanggil jasa layanan pembasmi rayap profesional. Tapi setahun kemudian rayap kembali muncul. Aku pasrah.
Akhirnya buku-buku sementara kutaruh di kontainer plastik. Sebagian aman di rak plastik. Plastik lebih aman karena rayap tak suka. Tapi membaca buku di kontainer plastik tak menyenangkan. Apalagi jika kontainer ditumpuk-tumpuk. Jadi susah cari dan bikin malas membaca.
Kata pasangan lemari jati lumayan aman dari rayap. Ada juga yang mengusulkan untuk memasukkan anti rayap, kamper, dan juga menjauhkan rak dari dinding. Ide-ide itu kutampung. Kini aku masih memikirkan desainnya.
Ketika datang ke sebuah acara pemutaran dan diskusi film, aku tertarik dengan rak buku besar yang terpampang. Tempatnya di Baca di Tebet yang juga merupakan kafe. Wah rak nya sungguh besar dan buku-bukunya nampak berbobot. Apakah kiranya ia bebas rayap ya?
Komentar
Posting Komentar