Rectoverso, dari Buku Plus Lagu Jadi Film


Ada beberapa buku Dewi Lestari yang telah dilayarlebarkan.  Di antaranya adalah Filosofi Kopi, Madre, Perahu Kertas, Supernova: Ksatria, Putri & Bintang Jatuh, dan Rectoverso. Yang terakhir ini modelnya adalah omnibus. Ada lima film pendek yang terangkai menjadi satu film. 

Buku Rectoverso dulu cukup sukses karena unik. Buku ini merupakan proyek yang menggabungkan buku dan lagu. Kalian pasti ingat dengan lagu hits Dewi Lestari seperti Malaikat Juga Tahu dan Firasat. Nah dalam kumpulan cerpen ini juga ada cerpen berjudul tersebut.  Total ada sebelas cerita dalam buku ini dengan benang merah tentang cinta yang tak terucap atau tak kesampaian. 

Dalam versi filmnya ada lima cerita yang diboyong oleh lima sutradara.  Satu cerita satu sutradara. Menariknya sutradara dalam film yang dirilis tahun 2013 ini semuanya perempuan. Mereka adalah Olga Lydia, Rachel Maryam, Cathy Sharon, Happy Salma, Marcella Zalianty. Cerita yang diangkat adalah Cicak di Dinding, Malaikat Juga Tahu, Firasat, Hanya Isyarat, dan Curhat Sahabat. 

Antara satu film dan film lainnya tak berkaitan. Penonton diberikan cerita kelimanya secara acak, tidak menunggu satu film selesai berganti ke yang lain. Penonton hanya perlu ingat tokoh utama dalam film tersebut untuk mengetahui rangkaian ceritanya. 

Dalam Firasat, misalnya sosok tokoh utamanya adalah Asmirandah yang beradu akting dengan Dwi Sasono. Sedangkan dalam Curhat Sahabat ada Acha Septriasa dan Indra Birowo. Di Malaikat Juga Tahu ada Prisia Nasution bersama Lukman Sardi dan Dewi Irawan. Sedangkan dalam Cicak di Dinding ada Sophia Latjuba dan Yama Carlos. Sedangkan dalam Hanya Isyarat ada Fauzi Baadila, Amanda Soekasah, dan Hamish Daud. 


Ceritanya mengikuti seperti dalam cerpennya. Misalnya dalam Curhat Sahabat, tokoh yang diperankan Acha bercerita tentang deretan mantan pacarnya yang ajaib. Ia kemudian menyadari jika ia hanya ingin pria yang menemaninya saja. Mau datang dan mengambilkan air minum saat ia sakit. 

Ceritanya rata-rata sederhana. Dialognya beberapa di antaranya agak muluk-muluk yang untungnya ada di bagian kisah Hanya Isyarat dan dibawakan oleh Fauzi Baadila yang di sini berperan sebagai seorang backpacker. Sebenarnya dialog yang filosofis juga ada adalam Firasat disampaikan oleh tokoh yang diperankan Dwi Sasono. 

Sebenarnya secara cerita dan unsur teknis, film ini biasa saja. Sulit untuk terkesan. Masih seperti FTV. Yang paling lumayan adalah Firasat

Yang pantas diapresiasi di sini adalah sosok Al yang diperankan Amanda Soekasah di sini. Al dikisahkan seorang backpacker yang pemalu, penyendiri, dan suka menggambar. Ia menyukai rekan sesama backpacker tapi kemudian tak bisa berbuat apa-apa ketika ia tahu pria tersebut tak bisa digapainya. 

Akting Lukman Sardi sebagai pria autis juga apik dan cukup menyakinkan. Lawan mainnya, Prisia Nasution dan Dewi Irawan juga mampu mengimbanginya dengan baik. 

Rectoverso sayangnya agak mudah dilupakan karena cerita, akting, dan unsur sinematis lainnya yang terasa standar.  Skor: 7/10.

Gambar dari Dee Lestari dan Satu Harapan

Komentar

Postingan Populer