Orang-orang Proyek: Sebuah Ulasan

 

Buku-buku karya Ahmad Tohari memiliki kekhasan tersendiri. Ia piawai dalam hal memaparkan kondisi suatu tempat, situasi sebuah peristiwa atau emosi karakternya sehingga pembaca seperti bisa melihatnya langsung. Ia juga suka membubuhkan kritik sosial ke dalam ceritanya seperti dalam buku Orang-orang Proyek ini. 


Sejak menamatkan buku Ronggeng Dukuh Paruk dan sekuelnya, aku jadi jatuh hati dengan karya-karya Ahmad Tohari. Bukunya Bekisar Merah langsung kulahap. Disusul dengan buku berjudul Kubah, Di Kaki Bukit Cibalak, Senyum Karyamin, Mata yang Enak Dipandang, dan Lingkar Tanah Lingkar Air. Ia suka menyisipkan sejarah seperti era PKI tahun 65, era DI/TII, dan masa Indonesia mulai memasuki era pembangunan dengan segala problemanya. 

Dalam buku Orang-orang Proyek ini tentunya ada banyak hal yang ingin disampaikan oleh Ahmad Tohari lewat tokohnya, Kabul. Ia adalah seorang insinyur yang terlibat dalam proyek pembangunan jembatan di sebuah desa. 

Cerita dimulai dengan Kabul yang resah setelah banjir merusak persiapan pembuatan tiang jembatan. Padahal risiko ini bisa dihindari jika pemerintah menyetujui usulan untuk menunda pembangunan hingga musim kemarau. Kini jutaan melayang. 

Ketika semen dicuri, Kabul makin pusing. Ia was-was proyek jembatan ini tidak seperti yang direncanakan, apalagi waktunya juga mepet. Kabul makin dihadapkan dilema. 

Membaca buku ini pembaca dapat melihat betapa kompleksnya masalah pembangunan di negeri ini, seperti jembatan. Ada banyak kepentingan sehingga akhirnya rakyat kecil yang menjadi korban. Perencana pun juga sebenarnya mengalami banyak persoalan dan tekanan dari tenggat waktu yang mepet, material yang menghilang atau angkanya diakali, dan sebagainya sehingga kualitas jembatan pun dipertanyakan. 

Ahmad Tohari cerdik menyampaikan kegelisahan dan unek-uneknya dengan halus dan perlahan-lahan lewat dialog dan narasi dalam ceritanya. Meski isu tentang carut marut sebagian sudah jadi rahasia umum, tapi cerita ini tetap menarik diikuti. 

Kepiawaian Ahmad dalam merangkai kata menjelaskan situasi langsung terlihat di bab pembuka. Ia dengan luwes memaparkan kondisi sungai setelah banjir, air yang keruh, dan lain-lain dari sudut pandang si pemancing. 

Membaca buku ini terbit rasa marah dan sedih. Sampai kapan proyek hanya jadi bancakan dan malah menjadi beban warga di negeri ini? 

Detail Buku:

Judul Buku: Orang-orang Proyek

Penulis: Ahmad Tohari

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tebal Buku: 256 halaman

Tahun Terbit: 2015

Komentar

Postingan Populer