Kisah Cinta Grey & Jingga Ala Sweta Kartika

 


Kata orang sampul buku itu berbicara walau banyak pula yang menyarankan jangan menilai kualitas buku dari sampulnya. Ya, aku suka desain sampul komik ini. Sederhana dan mengena. Dua orang muda-mudi dengan warna biru, abu-abu, dan jingga. Sampul belakangnya juga minimalis tapi apik. Tak banyak kata-kata di bagian belakang. Oh ya komik ini tentang kisah romansa Grey dan Jingga.

Dalam bagian-bagian awal komik berjudul "Grey & Jingga: The Twilight" pembaca diajak kenalan dengan siapakah Jingga dan Grey tersebut. Jingga adalah anak sastra yang aktif di teater. Sedangkan Grey adalah anak jurusan musik yang kemudian juga ikut masuk teater membidani bidang musik. 

Rupanya Grey dan Jingga adalah tetangga dan teman SD waktu kecil. 

Melihat perubahan tampilan Grey yang tinggi dan tampan, Jingga mulai suka. Apalagi ada banyak hal kecocokan antara mereka berdua. Tapi Jingga menutup perasaannya rapat-rapat karena ia takut Grey tak merasakan hal yang sama. Padahal Grey juga diam-diam menyukainya. 

Sikap Jingga ini sebenarnya diketahui teman-temanya. Zahra, sahabatnya, langsung tahu Jingga menyukai Grey walau ia langsung membalas ketus jika digoda tentangnya. Lalu muncul pihak ketiga ada Martin dan Nina. Wah apakah keduanya berhasil bersama?

Hemmm ceritanya mungkin agak klise dan penutupnya mudah ditebak, tapi tetap saja jalan menuju penyelesaiannya itu menarik disimak. Ada pernak-perniknya. Setiap karakter juga coba digali, siapakah Grey, Martin, Nina, Zahra, Jingga, Zaki, dan mssih banyak lagi, meski fokusnya tetap Jingga dan Grey. 

Satu halaman dibagi menjadi lima kotak gambar. Membaca komik ini juga dari depan ke belakang. 

Bagi yang pernah jatuh cinta atau belum mengalaminya, kalian akan senyum-senyum sendiri membacanya. Ada beberapa hal yang relevan. Misalnya perempuan yang suka berkata sebaliknya jika digoda apakah ia menyukai seseorang, lalu orang-orang di sekitarnya lebih tahu bahwa ia jatuh cinta dam sebagainya. 

Di sini Jingga digambarkan gadis berkacamata yang judes. Ia tetap judes ketika bersama Grey meski keduanya kompak. Tapi sebenarnya ia ingin bersikap lebih baik kepada Grey, cuma ia tak enak jika Grey mengira sikapnya berbeda karena sesuatu. 

Ceritanya memang alurnya agak lambat. Ceritanya lebih banyak ke sikap Jingga yang terus berusaha menutupi perasaan sebenarnya. 



Aku suka coretan gambar Sweta di sini. Gambar tokoh-tokohnya bagus. Jingga tak digambarkan sempurna, ini malah lebih baik dan lebih membumi. Aku juga suka dengan adanya quote di tiap bagian bawah halaman, cukup berhasil menyimpulkan perasaan atau kesan si tokoh utama terhadap suatu kejadian. Seperti ini misalnya:

"Dan cemburu itu terjadi jika kita merasa peran yang harusnya kita mainkan diganti oleh orang lain".

Komentar

Postingan Populer