Ulasan "Table for Two", Dua Insan yang Ditelantarkan
Aku menemukan komik yang dirilis M&C! berjudul "Table for Two". Manga ini karya Rumi Ichinohe bercerita tentang dua insan yang memiliki cerita sedih karena ditelantarkan oleh ibu mereka.
Anak perempuan itu masih duduk di kelas enam. Wakaba, namanya. Sejak hari itu ia akan tinggal bersama sepupu jauhnya. Pemuda muram itu berusia 28 tahun dan tinggal sendirian di rumahnya. Ia tak keberatan Wakaba akan tinggal bersamanya.
Wakaba hanya ingin sendirian. Tidak. Ia ingin bersama ibunya. Memasak untuknya. Tapi ibunya tak menginginkannya. Ibunya meninggalkannya karena ia mulai sering memukul dan memarahi Wakaba.
Wakaba sendiri takut sejak itu kepada ibunya. Ia takut masakannya tak enak atau masakannya hangus sehingga ibunya mengamuk dan memukulnya.
Ia anak perempuan yang sedih dan tak beruntung.
Sedangkan pemuda bernama Kazutomo itu wajahnya diupayakannya nampak riang. Ia juga penuh semangat dan banyak penggemar anak kecil di tempat bekerjanya. Tapi sebenarnya ia juga menyimpan duka seperti Wakaba.
Sama seperti Wakaba, ibunya juga tak menyukainya. Sejak ayahnya meninggalkannya dan ibunya menikah lagi, ia dikucilkan. Ia tak boleh makan bersama ibunya dan keluarga barunya. Ibunya takut dan enggan melihat wajahnya karena mengingatkannya pada sosok mantan suaminya.
Kedua insan yang punya masa lalu muram itu hidup bersama. Mereka sepupu jauh yang tak saling mengenal. Melalui makanan mereka coba untuk lebih dekat dan saling memahami. Duka itu sedikit demi sedikit mulai sirna. Mendung itu mulai merasai hangatnya sang surya.
Sebuah cerita manga yang sedih. Awalnya kupikir ibu Wakaba meninggal, eh ternyata meninggalkan Wakaba karena ia takut dengan dirinya sendiri yang tak bisa mengontrol emosi. Masa lalu Kazutomo juga rupanya tak jalah sedih.
Gaya bercerita di manga ini masih kurang halus. Namun semakin di akhir, ceritanya mulai bisa dipahami. Coretan gambarnya lumayan bagus.
Komentar
Posting Komentar